A. Sejarah
Berdirinya Pendidikan Inklusi di SMP Negeri 29 Surabaya.
Pendidikan
Inklusif di SMP Negeri 29 Surabaya berdiri pada Tahun
Pelajaran 2008 / 2009. Hal ini dikarenakan tiba-tiba sekolah kita mendapatkan
tugas dalam Penerimaan Siswa Baru pada tahun pelajaran 2008/2009 untuk
menyelenggarakan pendidikan inklusif dan
saat itu yang mendaftar 3 siswa tuna rungu, 1 siswa autis, dan 1 siswa lambat
belajar secara khusus ke sekolah tanpa
melalui jalur online untuk mendapatkan pendidikan seperti layaknya siswa
regular. Akhirnya karena rasa
kemanusiaan yang tinggi pada Bapak Drs. R. Hari Purnomo, MM selaku kepala
sekolah saat itu , beliaulah yang pertama kali mendapatkan informasi mengenai
pendidikan inklusif, dengan niat mulia untuk mengimplementasikan Pendidikan
Karakter Tanpa Diskriminasi
serta tekad untuk Memulai dan Mencoba dengan tanpa
bekal ilmu dan ketrampilan apapun tentang pelayanan Anak berkebutuhan Khusus (
ABK ) maka diterimalah siswa tersebut sebagai siswa di SMPN 29 Surabaya.
Seiring dengan perjalanan proses
pembelajaran, Siswa tersebut dan guru pengajarnya mengalami kendala, sehingga
Kepala Sekolah ,Staf , Guru-guru serta Orang Tua berupaya untuk mencari
informasi tentang penyelenggaraan Pendidikan Inklusif yang bisa melayani siswa berkebutuhan khusus
belajar bersama-sama dengan siswa regular.
Alhamdulillah melalui informasi
dari Dinas Pendidikan kota, browsing internet, bersilaturahmi dengan
penyelenggara pendidikan khusus baik dalam dan luar propinsi, dengan bantuan dar
penyelenggara pendidikan inklusif di SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya , para dosen
PLB Univ. Negeri Surabaya dan LSM Hellen Keller Indonesia , maka kita menemukan
konsep Pendidikan Inklusif secara jelas melalui kegiatan sosialisasi di sekolah.
Dan Pada tahun 2009/2010 barulah kita mendapatkan ilmu dan keltrampilan sedikit
demi sedikit dalam melaksanakan pendidikan
Inklusif serta mendapatkan dukungan
penuh dari Bapak Drs. Sahudi, MM selaku Kepala Dinas Pendidikan kota
Surabaya dan Ibu Dra. Eko Prasetyoningsih, M.Pd. selaku Kepala Bidang
Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Surabaya, yang pada akhirnya menjadikan
SMP Negeri 29 Surabaya sebagai satu-satunya Sekolah Menengah Pertama Negeri yang mengawali
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif tingkat Menengah Pertama di Kota Surabaya. Sekarang
siswa yang mengikuti pendidikan di jalur Inklusif berjumlah 52 orang dari mulai
kelas 7 sampai kelas 9, dan dibimbing oleh Guru Pembimbing Khusus yang berasal
dari Guru bidang study yang mendapatkan berbagai pelatihan dan ketrampilan dari
inisiatif sekolah sendiri maupun dari pemerintah kota, propinsi dan Pusat dalam melayani siswa berkebutuhan khusus ,
saat ini Guru Pembimbing Khusus berjumlah 52 Orang dan 1 orang tenaga Pendidik
berlatar belakang PLB.
B. TUJUAN DISELENGGARAKAN
PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMP NEGERI
29 SURABAYA
- Mensukseskan program pemerintah dalam penuntasan Wajib Belajar (WAJAR) 9 Tahun.
- Memberikan kesempatan kepada semua anak (termasuk anak berkebutuhan khusus) untuk memperoleh pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhan layanan anak.
- Menciptakan sistem pendidikan berkarakter tanpa diskriminasi yang menghargai keanekaragaman, dengan menghilangkan / meminimalisir hambatan dalam belajar baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal agar potensi dan bakat semua anak berkembang secara optimal.
- Menciptakan lingkungan sekolah yang ramah terhadap anak berkebutuhan khusus.
- Mengembangkan program sekolah yang menuju pada standar-standar Sekolah Inklusif dengan segala kekurangan dan kendala yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar